JELAJAH ALAM

IKATAN MAHASISWA DAIRI

2021

Hello Guys!!!

Welcome back to IMADA Blog.

Gimana kabarnya? Mimin tetap berharap kita seua sehat yaaaa dan tetap jalankan protokol kesehatan setiap beraktivitas di luar rumah. Today, mimin akan menjelaskan satu topik program Ikatan Mahasiswa Dairi yang juga setiap tahunnya dijalankan tetapi dengan nuansa yang sangat berbeda setiap tahunnya. Kadang kegiatan ini bakal ke daerah yang berair, ataupun bakal menjalani jalan yang bertebing. Kira-kira udah bisa nebak belum?

Ok! Kegiatan yang mimin maksud adalah Jelajah Alam Ikatan Mahasiswa Dairi 2021. Yeyyyy… mimin bakal ngejelasin disini gimana sih keseruan dari kegiatan jelajah alam kali ini. So…. For you stay tune to read this blog, yaaa Reader’s.


            Jelajah alam merupakan salah satu program Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Dairi periode kali ini yang dikoordinir oleh Biro Pelatihan dan Pengembangan (Litbang). Biasanya jelajah alam IMADA selalu sangat seru dan unik karena banyak suka, duka, canda-tawa bahkan drama-drama pasti juga bisa terjadi… wkwkwk mungkin yang udah pernah jalanin kegiatan ini bakal tersenyum-senyum sendiri mengingat bagaimana keseruannya bukan? Soalnya mimin juga ngerasa begitu. Hahaha…

            Periode sebelumnya dan periode kali ini sama-sama memilih untuk melakukan jelajah alam di daratan, lebih tepatnya di pegunungan. Awalnya dimulai dengan melihat antusias dari komponen yang ikut menjawab kerinduan jelajah alam dilakukan dimana. Dan sesuai dengan vote yang lebih banyak, maka BPH memilih perjalanan jelajah alam ke daerah pegunungan. Yeshhh! Pegunungan, tinggi bak mencapai  langit, tertidur di bawah bintang-bintang yang terasa sangat dekat dari kita, dengan kedinginan suhu dan kesejukan daerah yang berbeda-beda ya pastinya.

            Dan kali ini di situasi yang asih juga dalam keadaan pandemi tetapi hal itu tidak menurunkan semangat dari komponen IMADA untuk ikut berpartisipasi di kegiatan ini. Dan kali ini pegunungan yang dipilih oleh BPH adalah “Delleng Simphon Mountain”, nama yang unik gak sih? Yaa… pegunungan ini berada di kabupaten tetangga kita yaitu di Kabupaten Pakpak Bharat tepatnya di Desa Ulumerah, kecamatan Sitellu Tali Urang Julu dan menjadi pembatas daerah Humbang Hasundutan dengan Pakpak Bharat. Pakpak Bharat yang juga dikenal berbudayakan adat khas Pakpak seperti daerah kebanggan kita yaitu Dairi dong. Pegunungan Delleng Simphon ini memiliki ketinggian diatas 1800 mdpl dan pegunungan ini juga disebut sebagai puncak gunung tertinggi yang berada di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.



            Setelah pendiskusian tempat jelajah alam oleh BPH, kemudian dilanjutkan dengan perencanaan kegiatan dan persiapan-persiapan dalam kegiatan ini. Untuk persiapannya juga menggunakan kontribusi dari setiap komponen yang ikut dalam kegiatan ini, kemudia persiapan alat mulai dari tenda camp, alat masak, persediaan bahan makanan dan minuman selama berada disana. Semua hal ini dikerjakan bersama-sama oleh BPH yang juga dibantu oleh komponen. Selanjutnya, perencanaan kegiatan selama berada di gunung tersebut dari awal perjalan hingga akhirnya turun bersama-sama dengan kondisi semua yang ikut lengkap dan tidak kekurangan suatu apapun.

            Sebelum pemberangkatan, BPH sudah menekankan kepada semua yang ikut untuk menjaga tutur kata selama berada disana, dalam keadaan sehat, membawa obat-obat pribadi yang dibutuhkan oleh diri sendiri, tidak merokok, tidak membawa rokok maupun minuman keras dan dari awal sampai akhirs tetap berjalan bersama-sama di rute jalan yang dipandu oleh teman-teman yang sudah melakukan cek lokasi sebelum pendakian. Di hari Jumat, 09 April 2021 BPH yang dibantu juga oleh anggota mempersiapkan segala halnya. Termasuk merapikan segala kebutuhan yang harus dibawa seperti tenda, alat masak, dll yang disusun didalam tas gunung (Carrier) yang telah disiapkan.

            Tepat di hari Sabtu, 10 April 2021 seluruh komponen yang ikut berkumpul di depan Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang dan mengecek barang-barang pribadi, memastikan semua sudah membawa persediaan barang-barang pribadinya dan juga tidak dalam keadaan lapar. Dibuka dengan doa serta beberapa hal yang disampaikan oleh coordinator lapangan kegiatan agar kegiatan ini dapat dijalankan dengan baik. Pukul 10.00 WIB kita melakukan perjalanan menggunakan mobil pick up yang disewa, perjalanan hingga sampai ke desa selama 2 jam. Kemudian beristirahat sejenak di rest area sebelum memulai pendakian dan setiap orang kembali mengecek barang-barang jangan sampai ada yang tertinggal dimobil, lalu dilanjutkan dengan bersiap-siap kembali dengan peregangan otot-otot tubuh agar tidak terjadi keram saat melakukan perjalanan. Selanjutnya kembali doa bersama dan diaturkan untuk jalan berbaris oleh bagian acara kegiatan. Kemudian kita naik bersama-sama mendaki. Di awal pendakian memang ternyata sedikit membuat terkejutt, why? Ya… karena sedikit lebih ekstrim dengan perjalanan hamper 200 meter kedepan semuanya mendaki tidak ada jalan yang rata. Tetapi dengan kerjasama setiap orang juga kita semua bisa melewati jalannya. Dilanjutkan perjalanan yang memiliki ragam jenisnya, mulai dari jalan yang sangat-sangat kecil, ada yang tanahnya sangat licin karena musim penghujan dan juga pasti ada kok jalan yang mulus. Meskipun selama di perjalan terkadang hujan tiba-tiba deras, lalu gerimis, reda kembali lagi hujan tetapi karena semua saling support dan saling membantu jika ada rekannya yang kesusahan rasanya memang senang sekalii melihat kerjasama tim yang baik. Beberapa kali memang saling menunggu dan beristirahat sedikit-sedikit  selama di perjalanan.


Kira-kira 200 meter sebelum puncak kami juga diberikan surprise  perjalanan. Apakah itu? Panjat tebing! Wkwkwk. Dag dig dug ga? Sangat. Tapi tetap harus stay calm dan tenang. Satu persatu kami semua mulai memanjat tebing yang tingginya lebih kurang 2,5 meter yang dibantu oleh tali penolong dan diarahkan oleh ranger  perjalanan kali ini dan selalu mengingatkan untuk tetap dalam keadaan tenang saat memanjat tebingnya. And yeshhhh!!! Kami semua bisa naik. Dan lanjutkan perjalanan hingga sampai puncak. Sampai di puncak gunung ini. Mimin pribadi juga sangatt bersyukur sekali, karena masih merasakan bagaimana segarnyaa berasa diatas gunung bersama-sama dengan mereka yang ikut mendaki pastinya.. ada drama apa saja disini? Sangat banyak sebenarnya wkwkwk… tetapi semuanya berjalan dengan baik kok. Keseleo, terkilir, pegal-pegal semuanya ada dalam perjalanan ini hahahaha..

Oke next,  setelah semuanya diatas. Kita mengisi perut kosong yang mulai keroncongan dengan makanan yang dibawa di tas masing-masing setelah itu kembali istirahat sejenak. Karena sudah mulai gerimis kembali, para pemuda-pemudanya IMADA dengan sigap langsung memasangkan tenda untuk tempat beristirahat kami semua. Ada 6 tenda yang disediakan, 2 tenda untuk perempuan dan sisanya untuk laki-laku. Selanjutnya semua langsung berkemas-kemas merapikan tas kedalam tenda masing-masing dan bersiap-siap untuk masak bersama. Sesuai perencanaan awal, kita memasak nasi, memasak lauk dan juga membuatkan minuman hangat untuk semuanya karena memang kondisinya dingin sekalii.. lalu dilanjut dengan makan bersamaa dipuncak gunung. Seru gak? Pastinya seru juga dong. Dengan makan bersama yang dipandu oleh tim acara. Dilanjutkan dengan games yang seru dengan berbagi pengalaman tiap orang juga sambal menunggu jagung yang sedang dibakar. Lalu dilanjutkan dengan makan jagung bakar bersama dan kemudian mengambil kegiatan bernyanyi bersama, ada juga yang menyalakan api. Hanya saja tidak dapat membuat api unggun karena kondisi baru hujan dan ranting-rantingnya dalam keadaan basah. Setelah bercanda ria bersama, semuanya kembali ke camp masing-masing lalu beristirahat untuk mengumpulkan tenaga esok harinya.

Pukul 05.00 WIB semuanya bangun untuk melakukan ibadah singkat bagi yang Kristiani dan Katolik. Sambil menunggu matahari terbit, terbitnya matahari yang sangat indah meskipun kemudia diikuti kabut karena gunug Delleng Simphon ini disebut juga sebagai “negeri diatas awan” lalu setiap orang diberikan waktu untuk foto-foto, membuat kenangan dan juga bernyanyi bersama-sama. Selanjutnya dilakukan peregangan otot dengan senam bersama, sembari menunggu sarapan bersama biro pelatihan dan pengembangan memberikan materi tentang jelajah alam, fungsinya dan juga pentingnya kebersihan alam. Kemudian sarapan bersama dengan roti, kentang goreng dan juga teh manis panas yang telah disediakan oleh tim masak. Setelah pemberian materi dan sarapan, dilakukan juga foto bersama seluruh komponen sebagai dokumentasi.

Dilanjutkan dengan berbenah-benah merapikan barang-barang pribadi dan juga memasak bersama dengan tim masak untuk makan siang sebelum kembali pulang. Lalu semuanya makan siang bersama ya tetap dengan penuh keceriaan, walaupun saat kami makan siang kondisi cuaca ternyata sangatt terik sekalii. Setelah itu kami merapikan semuanya, semua tanda camp dilipat oleh para pria dan sisanya membersihkan lingkungan gunung, mengumpulkan semua sampah-sampah agar tidak mencemari lingkungan dan tidak merusak kondisi lingkungan yang masih asri. Setelah semua bersih dan semua peralatan dan barang-barang dirapikan. Kami berkumpul kembali kemudian menutup kegiatan diatas dengan doa dan kembali jalan berbaris dengan rapi. All is good guys!!! Puji syukur semua turun dari gunung tidak kekurangan suatu apapun. Kami pulang kerumah masing-masing dengan membawa kenangan yang mungkin tidak terlupakan juga sihh hehehe..


Oke guys…. Ternyata blog kali ini menjelaskan kisah yang sangat panjang sekali, tetapi hal inti dari ini semua tetap bersyukur untuk segala hal baik dari kesehatan, kesempatan dan kehidupan kita yaa teman-teman. Kali ini mimin akhiri dengan tetap stay safe, stay healthy, stay happily ever after. See you, Our reader’s!!!

Sending virtual hug…

VIVA IMADA!!!

VIVA IMADA!!!

VIVA IMADA!!!

Postingan populer dari blog ini

PENERIMAAN ANGGOTA BARU IKATAN MAHASISWA DAIRI 2018

About IMADA

Taman Wisata Iman, Sitinjo Dairi